Kamis, 17 Februari 2011

Kuliah Sain + Matematika






PGTK Cerdas Bangsa memulai modul baru Metodologi Pengembangan Sain dan Matematika. Kuliah diampu oleh ibu dosen Dian Kurniati. Mahasiswa dibekali cara mengembangkan sain dan matametaik pada anak usia dini.
Ibu Ida memiliki berbagai pengalaman mengajar, pernah menjadi dosen bahasa Inggris di Univ Sriwijaya, kepala sekolah High Scope Indonesia, kuliah di UPH, Pelita Harapan University Jakarta, Majored in Early Childhood Educational Program. Beliau juga memimpin Linguistic Council Jakarta, Learning Disorder Management and Child Psychology (Therapy and counseling).

Minggu, 06 Februari 2011

Novita Tandry Bos Tumble Tots Indonesia



Lahir di Kendari, 9 Maret 1971, Novita Tandry menjadi Master Franchise lembaga pendidikan anak Tumble Tots (TT). Awalnya ditolak. Karena gigih akhirnya diterima. Alasannya, ia concern pentingnya 5 tahun pertama dalam hidup seorang manusia (golden ages).

TT unik. Lebih konservatif dibanding lembaga pendidikan lain. TT lebih bisa masuk ke kultur Indonesia. Kedua, penerapan disiplin di TT. Ketiga, di TT, semua guru dipanggil dengan Auntie dan Uncle.
Di TT, kurikulum dimulai sejak anak usia 6 bulan. Pembentukan karakter seorang manusia sebetulnya sudah dimulai sejak usia 0 tahun. Di usia 6 bulan, anak sudah siap menerima info dan stimulasi dari orang yang paling dekat dengan dia, yaitu orangtua. Bukan pengasuh, baby sitter, atau orang lain ya, tapi orangtua. Nah, itu yang membuat saya tertarik ke TT.

Sekarang ada 48 cabang, tersebar di hampir semua kota besar di Indonesia. Jumlah siswa sekitar 5 ribu. Penduduk Indonesia 200 juta hanya punya 48 cabang. Harusnya minimal ada 90 cabang. Tertarik buka TT atau sekolah yg sejenis?