Rabu, 02 Desember 2009

Menstimulasi Otak Sejak Janin?

Ada percobaan menstimulasi otak sejak janin, bernama the Edith Experiment (Percobaan Edith). Tahun 1952, Aaron Stern, wartawan New York Times memutuskan memberi lingkungan belajar semendukung mungkin kepada Edith, anak perempuannya. Dia ingin menstimulasi dan menantang sepenuhnya otak Edith yang masih muda. Bahkan ketika Edith masih berupa janin berusia lima bulan di rahim, Aaron telah memiankan musik klasik dan membaca buku untuk anak perempuannya (sebuah kajian menegaskan bahwa bayi mulai belajar bahasa sejak di rahim). Segera setelah Edith lahir, Aaron mulai bicara ke Edith yang masih bayi dengan kalimat orang dewasa yang lengkap. Setiap hari, Aaron juga menunjukkan kepada si jabang bayi, berbagai kartu flash yang memuat gambar, angka, dan kata. Hasilnya? Di usia satu tahun, Edith telah mampu bicara dalam kalimat lengkap. Di usia 5 tahun, dia telah selesai membaca seluruh volume Ensiklopedia Britannika. Di usia 6 tahun, Edith mampu membaca enam buku dalam sehari dan harian New York Times. Di usia 12 tahun, dia masuk universitas dan di usia 15, dia mengajar Matematika di Michigan State University.

2 komentar:

  1. SAYA SUDAH PERNAH MENDENGAR TENTANG HAL INI SEBELUMNYA. TAPI APAKAH STIMULASI YANG DIBERIKAN TERLALU BERLEBIHAN BAIK UNTUK PERKEMBANGAN EMOSINYA? KARENA STIMULASI TERSEBUT LEBIH DITEKANKAN PADA TINGKAT INTELEKTUAL SANG ANAK. INTELEKTUAL, EMOSIONAL DAN SPIRITUAL AKAN MENJADIKAN ANAK PRIBADI YANG CEMERLANG APABILA KETIGA KECERDASAN TERSEBUT DISTIMULUS DAN BERKEMBANG SEJALAN.

    BalasHapus
  2. Lahir 1952
    Sang ibu - Aaron Stern (wartawan New York Times) - menstimulasi otak Edith sejak dalam kandungan
    Setelah lahir  diperdengarkan musik klasik, kartu gambar dan ‘flash card’
    Usia 5 tuntas membaca ensiklopedia Britannica
    Usia 6 membaca 6 buku tiap hari dan Harian New York Times
    Usia 12 mulai kuliah
    Usia 15 mengajar matematika di Michigan State University
    Usia 18 meraih PhD
    Namun kemudian tidak ada berita lanjut tentang eksistensi dan karya Edith.

    BalasHapus